Pernah gak sih menemukan komentar-komentar ‘jorok’ di media sosial?? Atau bahkan akun-akun penjual konten foto telanjang? Yap, kalau saya sih kerap menemukan hal demikian, apalagi di Twitter. Bagi saya, Twitter ini salah satu media sosial yang bebas, benar-benar bebas. Dalam hal konten, Twitter tidak terdapat batasan-batasan mengenai ketentuan konten, khsususnya perihal pornografi. Saking bebasnya, Twitter dijadikan orang-orang untuk mempromosikan bisnis pornografi atau bahkan prostitusi daring.
Selain karena tidak ada batasan yang ketat, kira-kira kenapa sih di Twitter gampang menemukan konten erotis? Ternyata Twitter itu berbasis User Generated Content (UGC), yang mana saat pengguna mencari atau melakukan interaksi pada suatu tipe konten, maka Twitter akan terus memberikan sugesti konten serupa. Jadi, kalau kamu pernah me-retweet atau bahkan membuka akun penjual konten porno, maka kamu akan disuguhkan secara otomatis konten serupa di kemudian waktu. Hal ini dianggap Twitter sebagai interest kamu.
Ngomong-ngomong soal pornografi, berdasarkan data similarweb PornHub menjadi situs yang paling dicari setelah YouTube dan Facebook. Dari data tersebut, dapat dikatakan pornografi menjadi hal paling dicari. Pornografi dan sex memang rekreasi yang paling mudah didapatkan. Namun, pornografi dan sex itu manusiawi. Hanya saja menjadi bahaya apabila sudah mencapai adiksi. Sebab, apabila seseorang sudah kecanduan pornografi dapat melakukan hal-hal menyimpang seperti perilaku exhibitionism. Entah memamerkan kelamin di jalan atau bahkan di media sosial melalui pesan langsung maupun kolom komentar.
Photo by 8Photo |
Pornografi?
Sebelum lebih jauh, mari kita bahas apa sih pornografi itu? Pornografi merupakan materi atau konten yang menggambarkan tindakan seksual dengan tujuan untuk memuaskan hasrat seksual seseorang. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan pornografi sebagai penggambaran tingkah laku secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan nafsu birahi.
Memberikan efek memuaskan, pornografi dapat membuat seseorang kecanduan. Adapun penjelasan ilmiah mengapa pornografi bisa menyebabkan adiksi. Seorang pakar adiksi pornografi Dr Mark B. Kastlemaan menjelaskan, melalui pornografi kita akan mengeluarkan dopamin dan endorfin, zat kimia otak yang membuat kita senang. Tubuh kita memang memerlukan adanya zat tersebut, tetapi saat mengonsumsi pornografi otak akan mengalami hyper timulating (rangsangan yang berlebihan), membuat otak bekerja ekstrim kemudian mengecil, hingga akhirnya rusak.
Kecanduan pornografi bisa terjadi pada siapa saja, baik itu orang dewasa maupun anak-anak. Ya, anak-anak, kamu gak salah baca, kok. Menurut data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) pada tahun 2021 ada 66,6 persen anak laki-laki dan 62,3 persen anak perempuan di Indonesia melihat konten pornografi melalui media sosial. Melalui data tersebut dapat kita ketahui anak laki-laki dan perempuan sudah bersinggungan dengan pornografi. Fenomena ini terjadi akibat kemudahan mengakses konten pornografi di internet, khususnya media sosial.
Baca Juga: Besok Hingga Kemarin, Pahami 7 Istilah Waktu Ini!
Dampak Pornografi
Sekarang mari kita bahas dampak pornografi. Ada banyak pengaruh buruk dari pornografi baik itu mental, fisik, hingga sosial. Pornografi yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional seseorang. Pengaruh tersebut menyebabkan kecanduan dan mengarah pada masalah seperti depresi, kecemasan, dan rendahnya rasa percaya diri.
Lebih Lanjut Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Spesialis Keperawatan jiwa Uswatun Hasanah menjelaskan dampak mental dari pornografi adalah munculnya gangguan konsep diri, depresi, kecemasan sedang sampai berat, penyimpangan seksual, dan perilaku kekerasan.
Sementara dampaknya secara fisik dikutip dari jurnal Studi Kasus Kecanduan Pornografi Pada Remaja karya Diana Imawati dan Meyritha Trifina Sari menyebutkan, dampak yang dihasilkan dari mengonsumsi konten pornografi cukup serius, tapi banyak diabaikan. Efek dari pornografi juga lebih besar daripada narkoba dalam hal merusak otak.
Dalam jurnal yang sama menyebutkan kerusakan yang berdampak ke lima bagian otak, terutama di Pre Frontal Corteks (bagian otak yang tepat berada di belakang dahi). Sedangkan pada ketiga bagian otak lainnya kerusakan bisa diakibatkan kecanduan narkoba. Efek dari kerusakan otak ini akan berakibat pada prestasi akademik yang menurun, susah mengendalikan hawa nafsu dan emosi, kesulitan mengambil keputusan, dan berbagai peran eksekutif otak sebagai pengendali impuls-impuls. Bagian iniah yang membedakan manusia dengan binatang.
Kemudian sebuah survei yang membahas dampak sosial pornografi yang dilakukan oleh Kinsey Institute mengatakan, seseorang yang menikmati konten pornografi sulit untuk berhenti. Dampak yang dekat dari pornografi ialah mempengaruhi hubungan seseorang dengan pasangan mereka. Konsumsi pornografi berlebihan dapat menyebabkan pasangan merasa tidak dihargai atau tidak cukup untuk memuaskan hasrat seksual pada pelaku adiksi. Hal ini dapat menyebabkan konflik dalam hubungan, bahkan dapat menyebabkan kekerasan dalam hubungan.
Itulah sedikit banyak tentang dampak kecanduang pornografi. Rekreasi pornografi memang menyenangkan. Alih-alih mencari kesenangan lewat pornografi, mereka justru terjebak dalam pusaran utopia dari pikiran mereka sendiri.
Penulis: Bagaskoro/@babayagee | Penyunting: Garis Khatulistiwa/@gariskhatulistw


Komentar
Posting Komentar