Perawatan Motor Matic

Data Korps Lalu Lintas Polri per Januari 2023 menyebut jumlah kendaraan sepeda motor mencapai setengah populasi masyarakat di Indonesia. Sementara jumlah pastinya ada 152,5 juta kendaraan sepeda motor. Tingginya jumlah sepeda motor di Indonesia dilatarbelakangi oleh tingginya mobilitas masyarakat dan kecenderungan karena kendaraan roda dua ini dianggap lebih lincah dibandingkan mobil.

Diangggap sebagai opsi yang terbaik dalam bertransportasi, sepeda motor tentu harus dirawat agar 'berumur panjang'. Ngga mau kan saat di jalan, motor kesayangan kamu tiba-tiba mogok? Apalagi saat harus mobilisasi ke suatu tempat seperti kantor, kampus, atau ke rumah doi. Pada artikel akan dibahas sedikit tips perawatan dasar motor matic.

Omong-omong soal perawatan kendaraan, tentu akan selalu berkaitan dengan bengkel. Sebenarnya antara bengkel resmi dan tidak resmi sama saja. Semua tergantung kenyamanan pengendara dalam memilih tempat servis. Nah, untuk tips perawatan dasar motor matic, pertama adalah tips saat kamu tiba di bengkel. Setibanya di bengkel kamu bisa langsung menyebutkan keluhan yang kamu rasakan selama pemakaian motor tersebut.

Setelah mengetahui hal apa yang harus diperbaiki, biasanya montir akan menyarankan ganti komponen tertentu. Nah, disini kamu jangan ragu untuk minta solusi alternatif apabila kerusakan komponen belum begitu parah atau diganti.

Data Korps Lalu Lintas Polri per Januari 2023 menyebut jumlah kendaraan sepeda motor mencapai setengah populasi masyarakat di Indonesia.
Infografis Oleh Babayagee

Selanjutnya adalah hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam perawatan dasar motor matic:

Oli Mesin

Pertama adalah penggantian oli. Walaupun terkesan remeh, oli mesin merupakan hal yang krusial dalam perawatan kendaraan bermotor. Penggantian oli mesin baiknya dilakukan setiap seribu kilometer (berlaku kelipatan) atau dua bulan sekali dari pemakaian sehari-hari. Jika pemakaian kendaraan terbilang jarang, maka bisa melakukan penggantian oli tiga ribu sampai lima ribu kilometer. Jangan lupa juga saat melakukan perawatan motor dilakukan juga tune-up pada mesin motor.

Adapun dampak buruk yang disebabkan apabila oli mesin tidak diganti secara berkala. Dampak tersebut ialah mesin kendaraan akan lebih cepat panas, pemakaian bensin lebih boros, dan lebih parahnya akan merusak komponen lain dari kendaraan.

Baca Juga: Mengelola Sampah? Coba Tiru Negara-negara Ini

Oli Gardan

Selanjutnya adalah oli gardan. Penggantian oli gardan juga tak kalah pentignya. Oli gardan harus diganti secara berkala karena pelumas ini berperan melancarkan komponen gear ratio transmission dan menjaga serta melapisi komponen dari gesekan. Penggantian oli gardan juga dapat mengurangi suara berisik pada komponen penggerak motor matic. Untuk penggantian oli gardan bisa dilakukan setiap kelipatan delapan ribu kilometer atau tiga bulan sekali apabila pemakaian sehari-hari. Dampak dari tidak pernah mengganti oli gardan yaitu merusak sirkulasi dalam transmisi karena tumpukan kotoran hasil gesekan mesin. Hal ini juga akan menyebabkan gear ratio cepat aus.

Filter Udara

Komponen berikutnya yaitu filter udara. Komponen ini mempunyai fungsi sebagai pengatur udara bersih yang masuk ke ruang bakar supaya tidak menyumbat karburator. Filter udara juga tidak boleh disemprot oleh angin karena akan menghilangkan cairan di komponen tersebut. Penggantian filter udara dapat dilakukan setiap 24 ribu kilometer (berlaku kelipatan). Dampak penumpukan kotoran di filter udara mempengaruhi tarikan mesin yang menjadi berat.

Busi

Komponen yang harus diperhatikan dalam perawatan dasar motor matic adalah busi. Benda kecil berwarna putih ini merupakan alat pemantik mesin. Penggantian busi secara berkala dapat memaksimalkan pembakaran pada mesin. Mengenai frekuensi, penggantian busi pada motor baiknya dapat dilakukan setiap delapan ribu kilometer. Soal penggantian busi ini juga berlaku pada semua jenis kendaraan sepeda motor. Efek yang akan ditimbulkan apabila tidak mengganti busi secara berkala dapat menyebabkan kerusakan listrik permanen pada aki. Ini disebabkan karena tegangan pada komponen busi meningkat. Ini juga akan berpengaruh pada aktivitas aki motor yang memberikan tenaga lebih banyak kepada komponen terkait.

V-belt

Selanjutnya adalah V-belt atau rantai karet. V-belt sebagai pengganti rantai besi di kendaraan motor bergigi ini juga harus diperhatikan. Kerusakan pada v-belt dapat dilihat saat terdapat pecahan di sela-sela bagian v-belt yang bergerigi. Penggantian v-belt baiknya dilakukan setiap 24 ribu kilometer (berlaku berkelipatan). Dilansir dari kumparan.com, kerusakan pada v-belt yang tidak diganti akan berakibat fatal terutama pada rumah Continously Variable Transmission (CVT). Hal tersebut bisa membuat motor kamu langsung berhenti dan ngga bisa jalan lagi.

Angin Ban

Nah, yang terakhir ini terkesan sederhana bahkan remeh tetapi sebenarnya penting, yakni tekanan ban. Angin pada ban juga harus diperhatikan, apalagi jika sepeda motor digunakan setiap hari. Menyoal tekanan angin pada ban sebaiknya tidak lebih dan tidak kurang. Pengisian ban dapat dilakukan tiap sebulan sekali atau dua bulan sekali karena setiap jenis dan ukuran ban mempunyai tekanan yang berbeda.

Nah, itulah sedikit informasi mengenai perawatan dasar motor matic. Sudah seharusnya setiap benda terutama yang bermesin untuk dirawat. Perawatan secara rutin mampu mempertahankan performa dari mesin tersebut.

Data Korps Lalu Lintas Polri per Januari 2023 menyebut jumlah kendaraan sepeda motor mencapai setengah populasi masyarakat di Indonesia.
Dok. Pribadi

Penulis: Bagaskoro/@babayagee | Penyunting: Garis Khatulistiwa/@gariskhatulistw

Suka dengan blog ini? Mari dukung penulis agar tetap
konsisten membagikan artikel selanjutnya!٩( ᐛ )( ᐖ )۶
Pemberian dukungan dapat di saweria.co/babayagee

Komentar