Mungkin di antara kita pernah mengalami enggan untuk mengangkat telepon, bahkan cenderung ketakutan. Tenang, ini bukan hal yang aneh, tapi memang ada sebutan kenapa kita beraksi demikian terhadap dering gawai kita. Ini terdengar sepele kalau kamu sendiri merasa extrovert. Hal ini biasa terjadi terhadap orang-orang introvert.
Reaksi ini bisa kita sebut sebagai Phone Anxienty, atau bisa disebut juga telephobia. Phobia ini lebih menghindari percakapan melalui telepon. Ada beberapa gejala yang biasa terjadi seperti; bingung ingin berbicara apa, deg-degan nggak karuan, mual sampai sesak napas, badan jadi tegang, dan pusing. Gejala dari kepanikan ini juga ada sangkut paut dari kecemasan sosial.
Ada beberapa sikap yang diambil oleh pengidap telephobia, seperti membiarkan telepon berdering lama baru diangkat atau lebih parah ia sengaja tak mengangkat panggilan tersebut. Biasanya setelah dicek akan dialihkan ke pesan singkat karena dianggap lebih nyaman daripada berbicara melalui telepon.
| Meme dari internet |
Apabila saat berbicara di telepon merasa awkward, lain hal saat berbicara face to face. Pengidap telephobia akan bersikap normal saat berbicara langsung. Sebab mereka tau apa yang akan disampaikan langsung oleh lawan bicara. Mereka tidak hanya menerima pesan melalui suara, tapi ada gestur badan dan ekspresi wajah untuk menjelaskan sesuatu yang ingin disampaikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Survey of UK office Workers pada tahun 2019, ditemukan 76% generasi millennials dan 40% dari generasi baby boomers mempunyai kecemasan saat mendengar telepon berdering. Dari data di atas 62% millennials akan menghindari telepon berdering, sedangkan 42% dari generasi baby boomers. Berdasarkan penelitian lain, dampak yang disebabkan oleh gejala ini belum ditemukan bahayanya. Hal yang dikhawatirkan apabila terus berlanjut dapat mengakibatkan gejala stres hingga depresi bila tidak segera ditangani.
Adapun cara untuk menangani gejala ini, di antaranya; memberanikan diri untuk mengangkat telepon, mulai terbuka dengan diri sendiri, membiasakan diri untuk menerima telepon, dan selesaikan pembicaraan, lalu lupakan. Jangan terlalu pikirkan bagaimana orang lain pikirkan tentangmu. Hal yang kita tidak bisa atur ialah apa yang orang lain berpikir tentang kita, lakukanlah membuat kita nyaman saja.
Penulis: Bagaskoro/@babayagee | Penyunting: Garis Khatulistiwa/@gariskhatulistw
Refrensi:
- https://www.thecut.com/article/psychologists-explain-your-phone-anxiety.html
- https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-pekalongan/baca-artikel/14539/Mengenal-Phone-Anxiety-Perasaan-Tidak-Nyaman-Saat-Berkomunikasi-Lisan-Melalui-Media-Telepon.html
- https://theconversation.com/phone-call-anxiety-why-so-many-of-us-have-it-and-how-to-get-over-it-155798
- https://www.betterup.com/blog/phone-anxiety#:~:text=you%20know%20it.-,What%20is%20phone%20anxiety%3F,as%20experiencing%20anxiety%20about%20it
Komentar
Posting Komentar