Mengatur keuangan memang susah-susah-gampang, cobaan selalu datang. Apalagi bagi kamu yang suka “lapar mata” melihat barang-barang kesukaan. Kamu pun tergiur dan membelinya. Kejadian yang sama pun berulang di kesempatan berikutnya, jadi lah kamu seseorang yang boros. Sepertinya kamu harus mencoba menjalani gaya hidup frugal atau frugal living.
Gaya hidup ini diterapkan oleh tokoh kenamaan dunia, lho. Dalam laman Instagram Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyebut nama-nama yang menerapkan gaya hidup frugal, mulai dari artis, musisi, atlet, hingga pemilik perusahaan ternama. Mereka adalah Keanu Reeves, Leonardo DiCaprio, Ed Sheeran, Lady Gaga, Sadio Mane, Mark Zuckerberg, serta Warren Buffet. Lalu, apa sih sebenarnya gaya hidup frugal itu?
Apa itu Frugal Living?
 |
| Photo by Karolina Grabowska from Pexels |
Konsep dari gaya hidup frugal ini sebenarnya tidak benar-benar baru. Dalam penerapannya, frugal living mirip dengan gaya hidup minimalis, yaitu pola hidup dengan mengurangi barang-barang yang tidak diperlukan. Frugal living dapat diartikan sebagai gaya hidup hemat, minimalis, menjalani hidup sederhana dan secukupnya. Berhemat pada gaya hidup frugal berarti menunda segala kesenangan yang bersifat boros guna mempersiapkan rencana masa depan.
Melalui gaya hidup yang mulai populer pada 2007 silam ini, seseorang yang menerapkannya diharapkan mampu mengatur keuangan menjadi lebih bijak dan cermat. Hal tersebut dikarenakan kamu dituntut untuk memahami antara jumlah pemasukan dan pengeluaran setiap bulan. Selain iitu kamu juga diharuskan untuk memahami sesuatu yang menjadi kebutuhan dan keinginan. Dengan begitu kamu mampu mengurutkan skala prioritas dan menyingkirkan hal yang tidak penting.
Langkah memulai Frugal Living
 |
| Photo by Karolina Grabowska from Pexels |
- Mengontrol dan mengevaluasi pemasukan dan pengeluaran
Dalam penerapan frugal living, evaluasi dan kontrol keuangan adalah hal yang penting. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui mana hal-hal yang sebenarnya menjadi pengeluaran prioritas dan tidak diperlukan sebagai perbaikan di bulan berikutnya. Untuk memudahkan evaluasi, catat setiap keuangan yang masuk dan keluar, ya!
- Belanja kebutuhan saat diskon
Berbelanja ketika sedang promo adalah langkah yang cermat untuk berhemat. Dengan begitu kamu bisa memangkas pengeluaran untuk kebutuhan dan menyisihkannya ke tabunganmu, lho.
- Jauhkan hasrat validasi sosial
Gengsi dan pengakuan sosial adalah musuh terbesar dalam berhemat. Hal ini dapat menyebabkan munculnya keinginan yang tinggi untuk memiliki suatu barang hanya karena tren. Padahal benda tersebut bukanlah sesuatu yang menjadi kebutuhanmu, melainkan keinginan.
- Bedakan mana kebutuhan dan keinginan
Memisahkan antara kebutuhan dan keinginan adalah hal yang wajib dalam pelaksanaan gaya hidup frugal. Jika kamu mampu membedakan hal yang menjadi kebutuhanmu, maka kamu akan menjadikannya hal yang utama untuk dipenuhi. Kemudian kamu pun akan menunda atau bahkan menghilangkan hal yang tidak begitu penting dari daftar pengeluaranmu.
- Mengutamakan value atau kualitas dari sebuah barang dan jasa
Dalam menerapkan gaya hidup ini kamu diminta untuk mengutamakan kualitas dari sebuah barang atau jasa. Kamu mungkin akan mengeluarkan biaya yang lebih mahal, akan tetapi perlu diingat bahwa sesuatu yang berkualitas tentu akan bertahan lebih lama. Pemilihan sesuatu yang berkualitas ini akan mencegahmu membeli barang yang sama di kemudian hari.
Oiya, beberapa orang mungkin akan memberikan kesan terhadap pelaku frugal living sebagai seseorang yang pelit. Pernyataan tersebut sama sekali salah. Hidup hemat bukanlah tindakan pelit. Berhemat bertujuan agar kamu lebih berhati-hati dalam menimbang hal-hal yang menjadi kebutuhanmu. Selamat mencoba!
Artikel ini juga dipublikasikan di Beauty Journal
Komentar
Posting Komentar